Yah, inilah yang diucap oleh seseorang, di belakang saya, ketika melihat seorang nenek renta yang tak lagi energic seperti masa produktifnya dulu. Tak jauh berbeda dengannya, sayapun berpikiran sama.
Bayangkan, untuk menapak beberapa meter selepas turun dari mobil, ia sangat sempoyongan. Dengan dipapah oleh sang sopir, mendapat bantuan dari menantunya dan sedikit bantuan dari saya, ia berjalan selangkah demi selangkah, pelan dan sangat pelan. Seakan ada batu besar yang tengah membebani pundaknya. Saking beratnya, nampak jelas keletihan yang sangat dari keriput wajahnya.
Saudaraku, diberi umur panjang adalah harapan semua orang. Dalam firman-Nya, Allah bahkan berfirman, betapa orang yang mencintai dunia mengkhayal untuk diberi umur hingga seribu tahun lagi. "Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." [QS Al Baqarah 96]
Perlu kita ketahui saudaraku, nenek renta yang saya ceritakan tadi baru berumur sekitar 90-an tahun. Baru menginjak umur segitu saja, kekuatannya seolah sudah habis. Dan tentu, ia tak bisa lagi seenergic ketika masa mudanya dulu. Lalu, bagaimana jika menginginkan hidup seribu tahun lagi?
Ingatlah, dunia ini hanyalah sementara. Lama-lama, tanpa kita sadari, seiring berjalannya waktu di dunia ini, kekuatan raga kita perlahan akan menipis. Tak selamanya akan terus seperti ini.
Allah berfirman, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati..." [QS Ali Imran 185]
Kita pun, satu saat nanti, entah kapan, akan menyusul mereka ke alam baka. Karena sesungguhnya tak ada yang abadi di dunia ini. Jangan sampai umur panjang yang diberikan kepada kita justru malah melenakan kita dari-Nya, terlena oleh nikmat semu duniawi, terlena oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di muka bumi ini.
"Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya." [QS Ali Imran 196-197]
Untuk itulah saudaraku, mari kita bersama memanfaatkan sisa umur yang diberi oleh-Nya ini ke jalan yang diridhai-Nya. Mari kita bersama menapak di jalan dakwah. Memulainya dari diri kita sendiri, keluarga, kerabat sekitar dan akhirnya meluas, lebih luas lagi. Karena di jalan dakwahlah, kita melangkah!