.::. Assalamu'alaikum yaa akhii, yaa ukhtii... Syukron atas kunjungannya...::. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran 102)" .::. "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." QS Shaaff 10-11) .::. "Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (Qs Al Baqarah 212) .::.

Minggu, 21 November 2010

Saat Sebagian Raga Menjadi Tak Ada

Saudaraku... bagaimana jika kita kehilangan salah satu bagian dari raga kita? Apa yang kita rasa, saat kita kehilangan dua kaki kita, tangan, mata, dan bagian raga yang lain?

Kita yang dulu berjalan tegap penuh percaya diri, sigap melangkah, kini takkan bisa kita lakukan lagi. Kita yang tadinya bisa melihat warna-warni dari dunia, kini hanya kegelapan yang bisa kita tangkap oleh dua mata kita. Kita yang dulunya bisa menyantap makanan dengan tangan kita, kini mulut kitalah yang langsung kita gunakan untuk makan.

Seperti halnya seorang ibu yang kehilangan kaki kanannya. Seorang laki-laki muda yang belum genap berusia 20 tahun yang kehilangan dua kakinya. Seorang pria berusia 30-an tahun yang kehilangan satu matanya. Seorang ibu muda yang juga kehilangan dua matanya. Karena... sebuah kecelakaan!

Coba bayangkan saudaraku! Andaikan kita yang menjadi mereka. Akankah kita tabah menghadapi musibah seperti ini? Atau... justru kita malah semakin frustasi menatap masa depan kita?

Tetapi tidak saudaraku. Sejatinya ini bukan musibah seperti yang kita bayangkan. Ini justru merupakan hadiah yang diberikan oleh-Nya sebagai bentuk kasih sayang-Nya Yang Maha Besar.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai pada suatu kaum, maka Allah memberi cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa bershabar, dia mendapatkan (pahala) keshabaran itu. Dan barangsiapa berkeluh kesah, ia mendapatkan keluh kesah itu”. [HR. Ahmad]

Sedang Allah berfirman, "Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena keshabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya," [QS. Al-Furqaan : 75]

Kita mungkin tak bisa berjalan seperti dulu lagi. Kita mungkin tak bisa melihat seperti dulu lagi. Tetapi, bukankah dunia hanya sementara? Allah hanya menguji kita untuk waktu yang tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan waktu yang ada di akhirat kelak.

Dan alangkah beruntungnya mereka yang senantiasa menetapi kesabaran dalam menerima segala ujian dari-Nya. Dan bersyukurlah, jika sampai detik ini, kita masih dianugrahi bagian raga yang utuh nun sempurna oleh-Nya. Syukurilah akan nikmat sehat yang diberikan oleh-Nya kepada kita. Mensyukuri dengan memanfaatkan waktu ini pada jalan yang diridhai-Nya.

*Didedikasikan untuk mereka, yang hanya saya tahu lewat cerita... Seorang ibu di Gunung Kidul beserta menantunya yang juga menjadi korban, seorang ibu di Solo, dan seorang ikhwan di Pacitan dan di RS Kustati, semoga Allah memberi kesabaran untuk mereka...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar